Penulisan dalam Ilmu Arudh

Kalam dalam syair Arab tersusun dari huruf yang berharokat dan bersukun. Huruf yang berharokat yang ditandai dengan fathah, dhommah dan kasroh dan huruf yang bersukun ditandai dengan mad (alif, wawu, dan ya) atau dengan syakal sukun. Dalam hal ini, huruf yang berharokat ditandai dengan (ا) dan huruf yang bersukun ditandai dengan (o). Adapun kalam syair Arab harus didahului oleh huruf yang berharokat dan diakhiri oleh huruf yang bersukun.  Pemotongan kata dalam syair Arab yang terdiri dari huruf yang berharokat dan huruf yang bersukun yang terletak setelahnya dinamakan sabab khofif  السبب الخفيف .

gambar-1

Apabila harokat yang bersukun dalam sabab khofif dihapus dan yang tetap hanya huruf yang berharokatnya saja  maka kalam  dalam syair Arab tersebut tersebut tidak dapat diterima. Contohnya seperti tabel di bawah berikut.

gambar-2

Apabila huruf yang berharokat dalam sabab khofif diganti dengan huruf yang bersukun sehingga tandanya menjadi ( I I ), maka susunan tersebut dinamakan sabab tsaqil السبب الثقيل, seperti contoh di bawah berikut.

gambar-4

Dalam susunan kata, adakalanya terdiri dari dua sabab khofif seperti tanda berikut (oIoI = oI + oI). Jika tanda sukun pada sabab khofif yang pertama dihapus sehingga tandanya menjadi (oII), maka dinamakan watad majmu’ الوتد المجموع. Adapun apabila tanda sukun pada sabab khofif yang kedua dihapus sehingga tandanya menjadi (IoI), maka dinamakan watad mafruq الوتد المفروق, tetapi susunan watad mafruq tidak diterima dalam syair Arab apabila terletak pada akhir kalam. Contoh penjelasan di atas sebagaimana tabel di bawah berikut.

gambar-3

Referensi:

Mustajir, Ahmad. 1987. Madkhol riyaadhi ila ‘arudh asy-syi’ri al-‘arabiy. Kairo: Universitas Kairo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *